Tidak
seperti presenter berita, presenter acara dalam membawakan sebuah acara lebih
bebas untuk melakukan gerakan tubuh seperti tangan, kaki atau kepala. Gerak
tubuh tersebut bisa menghidupkan suasana. Mulailah membuka acara dengan senyum.
Meski wajah Anda cantik atau tampan, jika terlihat tegang, tidak menarik untuk
dilihat. Dengan senyum, mampu menumbuhkan hubungan yang baik antara presenter
dengan publik.
Sapalah
publik dengan sapaan yang ramah, hangat dan bersahabat. Seperti, “Selamat pagi pemirsa, bersama Saya dalam
acara...”, atau “Selamat malam
pemirsa, senang bisa berjumpa kembali dalam acara...”.
Daya
tarik presenter terlihat saat mulai membuka acara. Tunjukan Anda senang memberikan
informasi yang dibutuhkan publik. Mengawali pembukaan acara, dengan ekspresi
wajah yang menyenangkan serta salam sapaan yang hangat, merupakan langkah awal
dalam membangun hubungan yang mengesankan dengan publik.
Usahakan
membangun kesan pertama dengan baik. Bila kesan pertama yang Anda bangun saat
pembukaan sudah tidak menarik, sulit untuk menarik perhatian publik untuk
mengikuti acara yang Anda bawakan hingga akhir.
Berikut
beberapa kiat dalam membawakan sebuah acara:
1. Arahkan Pandangan Ke Publik
Saat memulai
membawakan acara, pandangan mata Anda fokus ke depan. Menatap ke arah
narasumber atau pemirsa di rumah. Pandangan mata menunjukan kepercayaan diri
Anda. Bila Anda melihat ke bawah atau membuang pandangan, maka akan menimbulkan
pencitraan bahwa Anda kurang percaya diri. Dalam mengarahkan pandangan, mata
jangan terkesan galak, namun tampilkan pandangan bersahabat, wajar dan enerjik.
2. Lakukan dengan Santai Namun
Terarah
Untuk acara yang
tidak formal dalam membawakan sebuah acara, lakukan dengan santai. Seperti
acara musik atau kuis. Namun bisa mengarahkan acara dengan baik dari awal
sampai akhir. Bisa dilakukan dengan berbicara santai, namun tetap tertuju pada
topik pembicaraan tertentu yang fokus dan terarah.
3. Tanggapi Kritik dengan Senyuman
Jika ada yang
menyampaikan suatu kritik atau masukan yang tidak menyenangkan, tidak perlu
ditangapi dengan emosi atau pembelaan yang berlebihan. Jangan keberatan bila
Anda dikritik tidak menyenangkan. Semisal ada kritik dari penonton, atau dari
narasumber saat Anda salah megucapkan kalimat, atau kurang bisa memahami apa
yang disampaikan narasumber dan mendapati sindiran bahwa wawasan Anda kurang.
Tanggapi dan hormati
kritik dengan senyuman, serta ucapan terimakasih atas saran dan kritik
tersebut. Menahan diri lebih baik, dibanding mudah terpancing emosi yang bisa
merusak suasana acara yang Anda bawakan. Pertahankan, intonasi nada bicara
Anda, jika Anda berada pada situasi emosi. Karena emosi seseorang, selain
terlihat dari wajah, juga terdengar dari nada bicaranya.
4. Berikan Humor
Sedikit humor bisa megalihkan
ketegangan acara. Dan pada jeda-jeda acara isilah dengan humor yang menarik. Humor
yang baik yaitu humor yang bisa dimengerti oleh masyarakat secara luas dan
jangan terlalu berat. Berikan sedikit humor, selama tidak mengurangi nilai dari
tema acara. Humor hendaknya berkualitas dan disesuaikan dengan tema acara,
karakteristik audience serta
narasumber Anda. Saat menyampaikan sebuah humor, Anda harus bisa menempatkan
dengan baik. Jangan memberikan humor yang terlalu kaku atau formal. Selain itu,
homur juga bisa dijadikan cara untuk menutupi kesalahan. Semisal Anda salah
dalam mengucapkan kalimat yang dilakukan berulangkali karena blank. Sedikit humor bisa mengalihkan
perhatian, sehingga acara dapat dilanjutkan ke materi pertanyaan atau topik
selanjutnya.
5. Improvisasi Gerak Tubuh
Bila membawakan
sebuah acara terlalu kaku tidak ada variasi gerak tubuh, akan kurang menarik
untuk dilihat. Saat membawakan sebuah acara, presenter televisi tidak hanya
dilihat dari tampilan suaranya saja, juga gerak tubuhnya sebagai bahasa
penegasan. Kedua faktor tersebut saling mendukung saat membawakan sebuah acara.
Melakukan improvisasi gerak tubuh saat membawakan sebuah acara dilakukan untuk
menghindari kesan monoton. Variasi bahasa tubuh tersebut, berupa kontak mata,
ekspresi wajah, gerak kaki maupun tangan.
Ketika malakukan
improvisasi gerak tubuh, jangan terlalu over. Karena gerak tubuh yang
berlebihan bisa menimbulkan pemaknaan Anda tidak serius. Improvisasi gerak
tubuh, lakukan sewajarnya saja, sesuai dengan kebutuhan acara.
Dalam membacakan
sebuah berita, hindari gerak tubuh yang tidak perlu. Karena bila terlalu banyak
bergerak akan menimbulkan berbagai macam pemaknaan yang berbeda, bahkan bisa tidak
sesuai dengan berita yang Anda bacakan. Berbeda saat Anda membawakn acara
olahraga, musik atau kuis. Akan lebih menarik saat membawakannya Anda lebih
variatif dalam melakukan gerak tubuh. Karena dengan bergerak secara enerjik,
akan lebih menghidupkan suasana pada acara yang Anda bawakan.
Triono, Hendri. Langkah Awal Menjadi Presenter: Memulai Karier Sebagai Presenter Radio
& Televisi. Yogyakarta: Penerbit Cakrawala. 2007.
No comments:
Post a Comment