Cover Blog

Cover Blog

Monday, 12 May 2014

#TalkAbout: Teknik Membawakan Acara Sebagai Presenter atau Host

Tidak seperti presenter berita, presenter acara dalam membawakan sebuah acara lebih bebas untuk melakukan gerakan tubuh seperti tangan, kaki atau kepala. Gerak tubuh tersebut bisa menghidupkan suasana. Mulailah membuka acara dengan senyum. Meski wajah Anda cantik atau tampan, jika terlihat tegang, tidak menarik untuk dilihat. Dengan senyum, mampu menumbuhkan hubungan yang baik antara presenter dengan publik.
Sapalah publik dengan sapaan yang ramah, hangat dan bersahabat. Seperti, “Selamat pagi pemirsa, bersama Saya dalam acara...”, atau “Selamat malam pemirsa, senang bisa berjumpa kembali dalam acara...”.
Daya tarik presenter terlihat saat mulai membuka acara. Tunjukan Anda senang memberikan informasi yang dibutuhkan publik. Mengawali pembukaan acara, dengan ekspresi wajah yang menyenangkan serta salam sapaan yang hangat, merupakan langkah awal dalam membangun hubungan yang mengesankan dengan publik.


Usahakan membangun kesan pertama dengan baik. Bila kesan pertama yang Anda bangun saat pembukaan sudah tidak menarik, sulit untuk menarik perhatian publik untuk mengikuti acara yang Anda bawakan hingga akhir.
Berikut beberapa kiat dalam membawakan sebuah acara:

1.   Arahkan Pandangan Ke Publik
Saat memulai membawakan acara, pandangan mata Anda fokus ke depan. Menatap ke arah narasumber atau pemirsa di rumah. Pandangan mata menunjukan kepercayaan diri Anda. Bila Anda melihat ke bawah atau membuang pandangan, maka akan menimbulkan pencitraan bahwa Anda kurang percaya diri. Dalam mengarahkan pandangan, mata jangan terkesan galak, namun tampilkan pandangan bersahabat, wajar dan enerjik.

2.   Lakukan dengan Santai Namun Terarah
Untuk acara yang tidak formal dalam membawakan sebuah acara, lakukan dengan santai. Seperti acara musik atau kuis. Namun bisa mengarahkan acara dengan baik dari awal sampai akhir. Bisa dilakukan dengan berbicara santai, namun tetap tertuju pada topik pembicaraan tertentu yang fokus dan terarah.

3.   Tanggapi Kritik dengan Senyuman
Jika ada yang menyampaikan suatu kritik atau masukan yang tidak menyenangkan, tidak perlu ditangapi dengan emosi atau pembelaan yang berlebihan. Jangan keberatan bila Anda dikritik tidak menyenangkan. Semisal ada kritik dari penonton, atau dari narasumber saat Anda salah megucapkan kalimat, atau kurang bisa memahami apa yang disampaikan narasumber dan mendapati sindiran bahwa wawasan Anda kurang.
Tanggapi dan hormati kritik dengan senyuman, serta ucapan terimakasih atas saran dan kritik tersebut. Menahan diri lebih baik, dibanding mudah terpancing emosi yang bisa merusak suasana acara yang Anda bawakan. Pertahankan, intonasi nada bicara Anda, jika Anda berada pada situasi emosi. Karena emosi seseorang, selain terlihat dari wajah, juga terdengar dari nada bicaranya.

4.   Berikan Humor
Sedikit humor bisa megalihkan ketegangan acara. Dan pada jeda-jeda acara isilah dengan humor yang menarik. Humor yang baik yaitu humor yang bisa dimengerti oleh masyarakat secara luas dan jangan terlalu berat. Berikan sedikit humor, selama tidak mengurangi nilai dari tema acara. Humor hendaknya berkualitas dan disesuaikan dengan tema acara, karakteristik audience serta narasumber Anda. Saat menyampaikan sebuah humor, Anda harus bisa menempatkan dengan baik. Jangan memberikan humor yang terlalu kaku atau formal. Selain itu, homur juga bisa dijadikan cara untuk menutupi kesalahan. Semisal Anda salah dalam mengucapkan kalimat yang dilakukan berulangkali karena blank. Sedikit humor bisa mengalihkan perhatian, sehingga acara dapat dilanjutkan ke materi pertanyaan atau topik selanjutnya.

5.   Improvisasi Gerak Tubuh
Bila membawakan sebuah acara terlalu kaku tidak ada variasi gerak tubuh, akan kurang menarik untuk dilihat. Saat membawakan sebuah acara, presenter televisi tidak hanya dilihat dari tampilan suaranya saja, juga gerak tubuhnya sebagai bahasa penegasan. Kedua faktor tersebut saling mendukung saat membawakan sebuah acara. Melakukan improvisasi gerak tubuh saat membawakan sebuah acara dilakukan untuk menghindari kesan monoton. Variasi bahasa tubuh tersebut, berupa kontak mata, ekspresi wajah, gerak kaki maupun tangan.
Ketika malakukan improvisasi gerak tubuh, jangan terlalu over. Karena gerak tubuh yang berlebihan bisa menimbulkan pemaknaan Anda tidak serius. Improvisasi gerak tubuh, lakukan sewajarnya saja, sesuai dengan kebutuhan acara.
Dalam membacakan sebuah berita, hindari gerak tubuh yang tidak perlu. Karena bila terlalu banyak bergerak akan menimbulkan berbagai macam pemaknaan yang berbeda, bahkan bisa tidak sesuai dengan berita yang Anda bacakan. Berbeda saat Anda membawakn acara olahraga, musik atau kuis. Akan lebih menarik saat membawakannya Anda lebih variatif dalam melakukan gerak tubuh. Karena dengan bergerak secara enerjik, akan lebih menghidupkan suasana pada acara yang Anda bawakan.    


Triono, Hendri. Langkah Awal Menjadi Presenter: Memulai Karier Sebagai Presenter Radio & Televisi. Yogyakarta: Penerbit Cakrawala. 2007.

No comments:

Post a Comment