Cover Blog

Cover Blog

Saturday 15 March 2014

#TalkAbout: Mau Jadi Presenter? Yuk Berlatih Bicara di Depan Publik!



Kick Andy!
Seorang presenter harus bisa melakukan komunikasi dengan baik, mengingat kerja presenter menyampaikan informasi kepada publik secara langsung. Penyampaian informasi tidak akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan bila tidak didukung dengan teknik komunikasi yang baik. Dalam proses penyampaian informasi terdapat dua pihak yang terlibat secara langsung, yaitu pemberi dan penerima informasi. Posisi seorang presenter dalam membawakan sebuah acara atau membacakan berita sebagai pemberi informasi dan pihak atau audience sebagai penerima informasi.
Jika penerima informasi yaitu publik, dapat mengerti dan memahami akan maksud serta tujuan seorang presenter, maka telah terjadi komunikasi yang baik. Namun bila publik tidak bisa memahami apa yang disampaikan oleh presenter, maka proses komunikasi tidak berjalan dengan baik. Dan tidak ada kesan menarik yang diterima publik.
Kegagalan berbicara di depan publik, biasanya disebabkan kurang persiapan, atau rasa ketakutan yang berlebihan. Yaitu takut salah, takut ditertawakan, yang berakibat pada rasa gugup, cemas dan tidak percaya diri. Sebenarnya, berbicara di depan publik akan menjadi hal yang menyenangkan bila telah memiliki persiapan yang baik. Rasa takut serta tidak percaya diri disebabkan belum terbiasa dan bisa diatasi dengan melatih berbicara di depan publik.
Berikut, beberapa hal yang perlu dilatih untuk mendukung kesuksesan berbicara di depan publik:



    1. Persiapan Mental
 
The Tonight Show with Jay Leno


Kesiapan metal dan penuh percaya diri, merupakan modal awal sebelum memulai berbicara. Saat akan memulai pembicaraan, memiliki sikap optimis. Bila awal memulai pembicaraan memiliki sikap mental yang pesimis, sama halnya mempersiapkan kegagalan pada diri Anda sendiri. Dan yakin bahwa Anda bisa tampil membawakan acara dengan baik, dan diterima publik tanpa makukan kesalahan. Untuk membangun kesiapan mental, sebelum berbicara, berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan.
Pertama, kurangi ketegangan fisik.
Bila Anda mengalami ketegangan sebelum berbicara di hadapan publik, cobalah melakukan senam ringan. Seperti berjalan di tempat, menggerak-gerakkan kaki, berjalan di sekitar lokasi acara, atau memegang ujung kaki sambil berdiri membungkuk selama beberapa detik. Dari gerakan-gerakan ringan yang Anda lakukan, dapat mengurangi ketegangan fisik. Karena otot-otot tubuh Anda yang tegang akibat rasa cemas, akan mengendur dan menjadikan Anda lebih santai.

Kedua, ambil napas dalam-dalam.
Tarik napas yang dalam lewat hidung, tahan beberapa detik dalam perut, kemudian keluarkan napas perlahan lewat mulut. Lakukan dan ulangi beberapa kali untuk mengurangi ketegangan.

Ketiga, minum air putih.
Minum air putih, selain untuk menyegarkan fisik, juga dapat mengalihkan ketegangan dalam diri Anda, serta sebagai persiapan kondisi vokal Anda, supaya tidak kering dan kehabisan suara.


    2.   Pemilihan Bahasa yang Baik 

Just Alvin
Sebelum memulai berbicara pada suatu acara, pikirkan terlebih dahulu kosakata yang akan Anda gunakan. Kemampuan dalam penggunaan bahasa dan kata-kata akan terlihat pada kualitas bicara Anda.
Dengan menggunakan bahasa yang baik dan tepat, membantu memperjelas dan meningkatkan kualitas bicara. Untuk itu, perlu diperhatikan pemilihan kata-kata dan kalimat yang akan Anda gunakan dalam berbicara. Dalam pemilihan kalimat, hindari kata-kata yang sulit diucapkan atau dilafalkan. Sebaliknya, gunakan kata-kata yang memiliki makna yang kuat, atau istilah-istilah untuk memperjelas kalimat yang Anda sampaikan. Untuk itu, kuasai unsur-unsur bahasa, seperti anonim, sinonim, ungkapan, serta kata-kata penghubung, sehingga Anda memiliki perbendaharaan kata yang luas.


    3.   Siapkan Materi Bicara
    
Sarah Sechan
Persiapan materi sebelum berbicara dihadapan publik harus dilakukan dengan baik dan benar. Kesiapan materi yang akan Anda sampaikan juga berpengaruh pada kesiapan mental Anda. Jika Anda tidak menguasai materi yang akan disampaikan, bisa mengakibatkan perasaan cemas, karena belum siap. Langkah yang bisa dilakukan dalam persiapan materi, yaitu dengan menyiapkan pokok-pokok pikiran, atau ringkasan materi yang akan Anda sampaika ke publik. Materi yang akan Anda bawakan, harus Anda siapkan dan pahami sebelum acara berlangsung.


     4.   Mampu Menahan Emosi
 
Buka-Bukaan on RCTI
Tingkat kematangan emosi seorang pembawa acara ikut berpengaruh saat memandu acara. Kematangan emosi seorang presenter terlihat bila tidak mudah marah, cepat tersinggung, selalu merasa benar serta bisa memahami dan menerima pemikiran audience.
Tidak mungkin seorang presenter saat membawakan sebuah acara meninggalkan panggung, karena tersinggung dari ucapan narasumber atau audience. Dengan memiliki kecerdasan emosi yang baik, seorang presenter bisa menstabilkan emosinya, berpikir jernih, tanpa menggunakan emosi. Dan bisa menempatkan dirinya dengan baik, pada setiap acara yang dibawakannya. Untuk melatih hal tersebut, bisa dilakukan untuk tidak mudah marah atau cepat emosi dalam menghadapi sebuah persoalan.


    5.   Penghargaan
 
Seputar Obrolan Selebritis
Dalam melakukan pembicaraan dengan narasumber atau audience, lakukanlah dengan sikap saling menghargai. Karena pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dihormati, terlebih saat tampil dihadapan publik. Jika Anda akan melakukan sebuah kritik atay sanggahan, lakukanlah tanpa menjatuhkan harga diri narasumber atau audience. Dan jangan pernah memandang rendah kemampuan serta kapasitas narasumber saat ,elakukan perbincangan.


     6.   Perhatian

Mario Teguh 'Golden Ways'
Saat melakukan perbincangan dengan narasumber atau audience, bangunlah hubungan yang baik dengan memberikan perhatian. Komunikasi yang efektif akan terwujud bila ada perhatian dari kedua belah pihak, yaitu pemberi dan penerima informasi. Perhatian tersebut, bisa berupa kontak mata. Pertahankan kontak mata yang baik saat melakukan perbincangan. Baik posisi Anda saat berbincang atau ketika mendengarkan. Kontak mata yang baik, juga bisa Anda perlihatkan dengan menyimak apa yang disampaikan narasumber saat melakukan perbincangan.


     7.   Bicara Sistematis

Koffee with Karan
Publik pada umumnya lebih menyukai penyampaian informasi secara urut dan konsisten. Tidak berubah-ubah dalam waktu yang sangat cepat. Jangan menyampaikan satu tema bahasan yang belum selesai, namun sudah pindah ke tema bahasan lain, karena bisa membingungkan narasumber serta publik.
Dalam menyampaikan informasi, Anda jangan terlalu berambisi untuk mencapai hasil secepat mungkin, dan dimengerti oleh publik. Namun butuh sedikit kesabaran, untuk mendapatkan hasil dari informasi yang Anda bawakan, bisa dimengerti oleh audience.
Untuk mendapat hasil yang efektif dalam menyampaikan informasi, sebaiknya dikemas secara sederhana. Dan penyampaiannya dilakukan secara bertahap serta sistematis. Dengan cara tersebut, akan lebih mudah dimengerti serta dipahami publik.

#TalkAbout: Mau Jadi Presenter? Mari Belajar Membawakan Acara!



Bagi seorang presenter, suara merupakan faktor utama saat membawakan sebuah acara. Dari kalimat yang Anda ucapkan tersebut, harus terdengar dengan lafal dan itonasi yang jelas, untuk menghindari salah pemaknaan dari publik. Setiap orang memiliki berbagai jenis karakter suara. Ada jenis suara yang memiliki karakter tebal, tipis, dan sedang. Dari berbagai jenis karakter suara tersebut, menghasilkan nada suara yang berbeda-beda saat bicara. Suara tebal menghasilkan karakter suara yang berat, suara tipis akan menghasilkan karakter suara yang melengking dan suara sedang menghasilkan suara yang tidak yang tidak berat dan tidak melengking.
Tebal atau tipisnya suara, bila rajin dilatih dan diolah dengan baik, akan menghasilkan suara yang jernih dan enak didengar. Kemampuan seseorang untuk mengolah suaranya, masih bisa berubah sampai usia 40 tahun. Sebelum usia 40 tahun, semua masalah tersebut bisa diatasi. Yaitu dengan mengubah kebiasaan bicara dan melatih olah vokal yang baik.
Dalam latihan membaca berita atau membawakan sebuah acara, kenali terlebih dahulu jenis dan karakter suara Anda. Cara untuk mengenali karakter suara, cobalah berlatih berbicara sambil membacakan sebuah berita dari koran, majalah, atau berbicara membayangkan diri Anda sebagai presenter dalam sebuah acara yang direkam di tape recorder.
Cara lain, bisa minta bantuan teman untuk mengomentari jenis dan karakter suara Anda, apakah terdengar jelas dan enak untuk didengarkan.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membacakan berita atau membawakan sebuah acara:

     1.   Penjiwaan Sebuah Berita


Saat presenter membawakan sebuah acara perbincangan, banyak yang memberi komentar dengan nada kagum. Karena presenter tersebut mengetahui banyak hal. Sebenarnya tidak semua yang disampaikan oleh presenter berasal dari pemikirannya sendiri. Materi berita yang dibawakan presenter telah disiapkan oleh tim redaksi, atau dari sumber-sumber lainnya, seperti majalah, koran dan internet. Untuk menghindari kesan presenter hanya sebagai pembaca berita, yang tidak memahami isi berita yang dibawakannya, adalah dengan menjiwai saat membawakan materi berita yang disampaikan ke publik.
Ketika berlatih membaca berita, lakukan ekspresi seolah-olah Anda memahami dan mengalami sendiri peristiwa yang Anda bacakan. Kurangnya penjiwaan dalam membaca naskah berita bisa mengurangi unsur penghayatan dan penegasan sebuah berita yang Anda sampaikan.
  

    2.   Intonasi Suara
Intonasi suara, yaitu tinggi rendahnya nada suara serta intensitas volume suara yang dikeluarkan saat berbicara. Saat melatih membaca berita atau memandu acara, perhatikan intonasi suara Anda. Dengan memperhatikan tempo bicara, jeda dan ekspresi suara Anda. Untuk referensi, Anda dapat mendengarkan dari program acara yang dibawakan oleh presenter televisi atau penyiar radio. Masing-masing presenter memiliki ciri khas suara dalam membawakan sebuah acara. Ada presenter yang suaranya tebal, lembut dan berwibawa. Bagaimana caranya agar bisa diterima menjadi presenter di stasiun televisi yang Anda inginkan? Anda harus memperhatikan karakter dari gaya, tipikal suara, dan cara berbicara presenter di stasiun televisi yang akan Anda tuju, untuk memulai karier sebagai presenter.


     3.   Mengotrol Ritme Suara

Saat berbicara, biasakan mengontrol kualitas suara. Jangan berbicara dengan nada yang terlalu cepat, namun juga jangan terlalu lambat. Jaga tempo suara Anda. Sebaiknya Anda gunakan tempo suara yang sedang agar volume suara yang dikeluarkan terdengar dengan jelas saat berbicara.
Bila saat membacakan sebuah berita terlalu cepat, selain sulit dipahami oleh pendengar, Anda juga akan mengalami kesulitan saat akan memotong kalimat untuk memulai kalimat baru.





     4.   Mengatur Pernapasan
     

Ketika membawakan sebuah acara, suara napas Anda jangan sampai terdengar, karena dapat mengganggu suasana acara. Supaya napas Anda konstan dalam membacakan sebuah berita, Anda dapat melakukan latihan teknik pernapasan. Dengan terbiasa melatih pernapasan yang baik, suara tidak akan terputus-putus saat berbicara, dan napas lebih teratur. Latihan pengaturan pernapasan dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Pertama, tarik napas dalam-dalam dari hidung, lalu tahan sekitar sepuluh detik kemudian keluarkan napas dari mulut perlahan-lahan sambil berbicara.
Kedua, mengambil napas lewat hidung, kemudian napas dikeluarkan lewat mulut dengan bersuara keras atau berteriak.


    5.   Artikulasi Suara

Perhatikan pengucapan kata-kata Anda saat berbicara. Baik kata-kata yang menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing. Berlatihlah untuk mengucapkan kata-kata dengan jelas dan benar, dengan nada suara tinggi, sedang maupun rendah. Pengucapan kata-kata yang jelas dan benar, sangat penting untuk menghindari salah pemaknaan, dari kalimat yang Anda ucapkan. Latihan artikulasi suara dapat dilakukan dengan pengucapan vokal yang baik. Semisal mengucapkan konsonan huruf A,I,U,E,O secara berulang kali dengan suara yang jelas.
  
 
     6.   Kemampuan Bahasa Indonesia yang Baik

Menguasai bahasa dan berbagai suku kata adalah hal baik bila dimiliki oleh seorang pembaca berita. Perbendaharaan kata-kata serapan daerah atau bahasa pergaulan yang sedang populer yang sering digunakan dalam acara yang tidak terlalu formal, seperti acara infotaiment, musik atau kuis. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat diperlukan saat membawakan program acara yang bersifat formal, seperti saat Anda membacakan sebuah berita atau wawancara yang menghadirkan narasumber tokoh masyarakat.
Dalam membaca berita, hindari logat daerah yang berlebihan. Karena akan kurang berkenan bagi pendengar yang berasal dari suku yang berbeda, atau malah terdengar lucu. Untuk menguasai bahasa Indonesia serta kosakata yang luas, dan benar dalam pengucapan, dapat dilakukan dengan cara mempelajari keterampilan membaca, menyimak, berbicara, menulis, menguasai tata bahasa dan kosakata bahasa Indonesia.


     7.   Penguasaan Bahasa Inggris

Selain bahasa Indonesia, bahasa asing yang wajib dikuasai yaitu bahasa Inggis (sebagai bahasa internasional). Tidak menutup kemungkinan suatu saat Anda membacakan sebuah berita atau memandu sebuah acara menggunakan bahasa asing. Meningkatkan kemampuan serta penguasaan bahasa Inggris, bisa dilakukan dengan menguasai keterampilan pokok bahasa Inggris, yaitu:

·         Keterampilan Mendengarkan
Dilakukan dengan menonton film atau lagu yang menggunakan bahasa Inggris. Kemudian perhatikan intonasi, lafal serta pengucapannya. 

·         Keterampilan Berbicara
Hal ini bisa dilatih dan dilakukan dengan berbicara menggunakan bahasa Inggris di dalam keluarga, atau dengan teman dekat.

·         Membaca dan Menulis
Yaitu dengan membaca majalah atau buku yang menggunakan bahasa Inggris. Kemudian langsung diterjemahkan secara lisan atau dalam bentuk tulisan. Keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis merupakan empat kemampuan pokok dalam belajar dan melatih diri untuk menguasai sebuah bahasa.