Kick Andy! |
Jika
penerima informasi yaitu publik, dapat mengerti dan memahami akan maksud serta
tujuan seorang presenter, maka telah terjadi komunikasi yang baik. Namun bila
publik tidak bisa memahami apa yang disampaikan oleh presenter, maka proses
komunikasi tidak berjalan dengan baik. Dan tidak ada kesan menarik yang
diterima publik.
Kegagalan
berbicara di depan publik, biasanya disebabkan kurang persiapan, atau rasa
ketakutan yang berlebihan. Yaitu takut salah, takut ditertawakan, yang
berakibat pada rasa gugup, cemas dan tidak percaya diri. Sebenarnya, berbicara di
depan publik akan menjadi hal yang menyenangkan bila telah memiliki persiapan
yang baik. Rasa takut serta tidak percaya diri disebabkan belum terbiasa dan
bisa diatasi dengan melatih berbicara di depan publik.
Berikut,
beberapa hal yang perlu dilatih untuk mendukung kesuksesan berbicara di depan
publik:
1. Persiapan Mental
The Tonight Show with Jay Leno |
Kesiapan metal dan penuh percaya diri, merupakan modal awal sebelum memulai berbicara. Saat akan memulai pembicaraan, memiliki sikap optimis. Bila awal memulai pembicaraan memiliki sikap mental yang pesimis, sama halnya mempersiapkan kegagalan pada diri Anda sendiri. Dan yakin bahwa Anda bisa tampil membawakan acara dengan baik, dan diterima publik tanpa makukan kesalahan. Untuk membangun kesiapan mental, sebelum berbicara, berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan.
Pertama,
kurangi
ketegangan fisik.
Bila
Anda mengalami ketegangan sebelum berbicara di hadapan publik, cobalah
melakukan senam ringan. Seperti berjalan di tempat, menggerak-gerakkan kaki,
berjalan di sekitar lokasi acara, atau memegang ujung kaki sambil berdiri
membungkuk selama beberapa detik. Dari gerakan-gerakan ringan yang Anda
lakukan, dapat mengurangi ketegangan fisik. Karena otot-otot tubuh Anda yang
tegang akibat rasa cemas, akan mengendur dan menjadikan Anda lebih santai.
Kedua, ambil napas dalam-dalam.
Tarik
napas yang dalam lewat hidung, tahan beberapa detik dalam perut, kemudian
keluarkan napas perlahan lewat mulut. Lakukan dan ulangi beberapa kali untuk
mengurangi ketegangan.
Ketiga,
minum air
putih.
Minum
air putih, selain untuk menyegarkan fisik, juga dapat mengalihkan ketegangan
dalam diri Anda, serta sebagai persiapan kondisi vokal Anda, supaya tidak
kering dan kehabisan suara.
Sebelum
memulai berbicara pada suatu acara, pikirkan terlebih dahulu kosakata yang akan
Anda gunakan. Kemampuan dalam penggunaan bahasa dan kata-kata akan terlihat
pada kualitas bicara Anda.
Dengan
menggunakan bahasa yang baik dan tepat, membantu memperjelas dan meningkatkan
kualitas bicara. Untuk itu, perlu diperhatikan pemilihan kata-kata dan kalimat
yang akan Anda gunakan dalam berbicara. Dalam pemilihan kalimat, hindari
kata-kata yang sulit diucapkan atau dilafalkan. Sebaliknya, gunakan kata-kata yang
memiliki makna yang kuat, atau istilah-istilah untuk memperjelas kalimat yang
Anda sampaikan. Untuk itu, kuasai unsur-unsur bahasa, seperti anonim, sinonim,
ungkapan, serta kata-kata penghubung, sehingga Anda memiliki perbendaharaan
kata yang luas.
Persiapan
materi sebelum berbicara dihadapan publik harus dilakukan dengan baik dan
benar. Kesiapan materi yang akan Anda sampaikan juga berpengaruh pada kesiapan mental
Anda. Jika Anda tidak menguasai materi yang akan disampaikan, bisa
mengakibatkan perasaan cemas, karena belum siap. Langkah yang bisa dilakukan
dalam persiapan materi, yaitu dengan menyiapkan pokok-pokok pikiran, atau
ringkasan materi yang akan Anda sampaika ke publik. Materi yang akan Anda
bawakan, harus Anda siapkan dan pahami sebelum acara berlangsung.
Tingkat
kematangan emosi seorang pembawa acara ikut berpengaruh saat memandu acara. Kematangan
emosi seorang presenter terlihat bila tidak mudah marah, cepat tersinggung,
selalu merasa benar serta bisa memahami dan menerima pemikiran audience.
Tidak
mungkin seorang presenter saat membawakan sebuah acara meninggalkan panggung,
karena tersinggung dari ucapan narasumber atau audience. Dengan memiliki kecerdasan emosi yang baik, seorang
presenter bisa menstabilkan emosinya, berpikir jernih, tanpa menggunakan emosi.
Dan bisa menempatkan dirinya dengan baik, pada setiap acara yang dibawakannya.
Untuk melatih hal tersebut, bisa dilakukan untuk tidak mudah marah atau cepat
emosi dalam menghadapi sebuah persoalan.
Dalam
melakukan pembicaraan dengan narasumber atau audience, lakukanlah dengan sikap saling menghargai. Karena pada
prinsipnya manusia ingin dihargai dan dihormati, terlebih saat tampil dihadapan
publik. Jika Anda akan melakukan sebuah kritik atay sanggahan, lakukanlah tanpa
menjatuhkan harga diri narasumber atau audience.
Dan jangan pernah memandang rendah kemampuan serta kapasitas narasumber saat
,elakukan perbincangan.
Saat melakukan perbincangan dengan narasumber atau audience, bangunlah hubungan yang baik dengan memberikan perhatian.
Komunikasi yang efektif akan terwujud bila ada perhatian dari kedua belah
pihak, yaitu pemberi dan penerima informasi. Perhatian tersebut, bisa berupa
kontak mata. Pertahankan kontak mata yang baik saat melakukan perbincangan.
Baik posisi Anda saat berbincang atau ketika mendengarkan. Kontak mata yang
baik, juga bisa Anda perlihatkan dengan menyimak apa yang disampaikan
narasumber saat melakukan perbincangan.
Publik
pada umumnya lebih menyukai penyampaian informasi secara urut dan konsisten. Tidak
berubah-ubah dalam waktu yang sangat cepat. Jangan menyampaikan satu tema
bahasan yang belum selesai, namun sudah pindah ke tema bahasan lain, karena
bisa membingungkan narasumber serta publik.
Dalam
menyampaikan informasi, Anda jangan terlalu berambisi untuk mencapai hasil
secepat mungkin, dan dimengerti oleh publik. Namun butuh sedikit kesabaran,
untuk mendapatkan hasil dari informasi yang Anda bawakan, bisa dimengerti oleh audience.
Untuk
mendapat hasil yang efektif dalam menyampaikan informasi, sebaiknya dikemas
secara sederhana. Dan penyampaiannya dilakukan secara bertahap serta sistematis.
Dengan cara tersebut, akan lebih mudah dimengerti serta dipahami publik.
No comments:
Post a Comment