Secara
umum sifat sebuah program berita adalah aktual dan tidak ada siaran ulang. Dan
untuk siaran berikutnya, harus siap menampilkan berita lebih baru lagi. Untuk
mendukung kerja presenter saat melakukan dialog, atau saat menghadirkan
narasumber dalam sebuah program berita, diperlukan persiapan serta teknik
wawancara yang baik, untuk menghasilkan informasi serta data yang maksimal dari
narasumber.
Sangat
tidak lazim, bila narasumber mengajari kita saat melakukan wawancara, karena
tidak menguasai materi perbincangan dengan baik. Meski sebelum melakukan
wawancara seorang presenter diberi arahan serta masukan akan jenis pertanyaan
apa saja yang harus disampaikan kepada narasumber, presenter harus bisa
mengembangkan materi yang sudah disiapkan oleh bagian redaksi. Sehingga mampu membawakan
acara perbincangan dengan baik, menarik, tajam, dan mendapatkan informasi yang
seluas-luasnya, sesuai dengan keinginan publik.
Tujuan
wawancara, yaitu menggali informasi, komentar, opini, fakta, atau data tentang
suatu masalah, peristiwa dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber.
Dalam
dunia jurnalistik, dikenal beberapa jenis wawancara:
1. Wawancara Berita
Jenis
wawancara yang dilakukan untuk memperoleh keterangan, konformasi atau pandangan
tentang suatu masalah atau sebuah peristiwa.
2. Wawancara Pribadi
Yaitu jenis wawancara untuk
memperoleh data pribadi dan pemikiran dari narasumber. Berita yang dihasilkan
berupa profil dari narasumber, meliputi identitas diri, perjalanan hidup dan
pandangan-pandangan mengenai berbagai masalah. Isi wawancaranya berkaitan
dengan masalah aktual atau masalah yang terkait dengan profesi atau hobi yang
dimilikinya.
Wawancara
akan berjalan dengan baik bila Anda memilik kejelian saat mengajukan
pertanyaan. Juga kepekaan dalam menyikam serta menganalisa secara cepat jawaban
dari narasumber yang Anda wawancarai.
Berikut
ini, beberapa teknik serta persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan
wawancara:
I.
Persiapan
Wawancara
Kualitas
suatu wawancara, dipengaruhi oleh kecerdikan Anda saat mengajukan pertanyaan.
Oleh karena itu, sebelum melakukan wawancara ada dua tahap yang harus
dilakukan.
1. Menyiapkan Pertanyaan
Sebelum melakukan
wawancara, siapkan pertanyaan dalam kertas kecil danbuat catatan singkat untuk
mempermudah saat mengajukan pertanyaan.
2. Persiapan Data yang Cukup
Lakukan persiapan
sebelum melakukan wawancara. Jangan melakukan wawancara dengan kepala kosong
tanpa persiapan tentang tema, topik serta referensi narasumber yang akan Anda
wawancarai. Carilah referensi data tentang narasumber dan tema wawancara dari
majalah, buku, koran dan internet.
Setelah
memiliki persiapan, teknik wawancara yang baik diperlukan untuk menghasilkan
informasi yang ingin diketahui oleh publik. Untuk itu seorang presenter harus
memiliki kemampuan intelektual serta teknik berkomunikasi yang baik. Saat
mempersiapkan sebuah wawancara, posisikan pikiran Anda mewakili pikiran
masyarakat pada umumnya. Dan pikiran informasi apa saja yang diinginkan masyarakat.
Anda jangan berpikir hanya untuk memenuhi rasa ketertarikan Anda sendiri, bila
kebetulan temanya Anda sukai.
II.
Cara
Efektif Melakukan Wawancara
1. Jelas dan Ringkas
Gunakan kalimat yang
sederhana, pendek dan kalimat langsung saat melakukan wawancara. Makin sedikit
kata-kata yang Anda gunakan, makin kecil kemungkinan terjadinya kerancuan
pemaknaan yang dipaham oleh narasumber dan publik. Pertanyaan yang ringkas,
bisa dengan menggunakan kata-kata yang sederhana. Seperti, “Mengapa bisa
terjadi, bagaimana menurut Anda, bisa dijelaskan pendapat Anda, solusi terbaik
untuk masalah ini”.
2. Mengajukan Pertanyaan Berurutan
Dalam mengajukan
pertanyaan, harus berurutan. Sehingga narasumber dapat memahami dengan mudah
maksud dan tujuan dari pertanyaan. Kalau ada pertanyaan yang belum disampaikan
namun secara tidak langsung sudah dijawab, tidak perlu mengulang lagi
pertanyaan tersebut, karena akan mendapat jawaban yang sama dan akan
menghabiskan waktu.
3. Pertanyaan yang Berkualitas
Ajukan pertanyaan dari awal sampai
akhir acara dengan pertanyaan yang bisa memberikan jawaban panjang dan bisa
memunculkan opini. Jangan mengajukan pertanyaan yang membuat narasumber
memberikan jawaban singkat atau hanya satu kata.
4. Wawancara Secara Alamiah
Lakukan wawancara
secara alamiah, jangan dibuat-buat, yang bisa menimbulkan kesan kaku, dan bisa
menyebabkan Anda tidak memperoleh data serta informasi yang diinginkan.
5. Mendengar dan Menganalisa Jawaban
dengan Cepat
Saat melakukan
wawancara, Anda tidak hanya aktif berbicara, juga aktif mendengarkan. Selain
mendengar jawaban dari narasumber, Anda juga menganalisa jawaban tersebut
dengan cepat. Sehingga bisa menjadi materi pertanyaan selanjutnya, untuk
mendapatkan informasi serta data yang Anda inginkan.
6. Mengarahkan Tema Pembicaraan
Ketika melakukan
wawancara, Anda dituntut bisa mengarahkan tema pembicaraan dengan baik. Tak
jarang saat wawancara, narasumber menjawab pertanyaan terlalu melebar, atau
keluar dari tema pembicaraan. Untuk itu, Anda harus segera mengarahkan jalannya
perbincangaan, sehingga tidak keluar dari tema acara dan tetap menarik. Bila
narasumber telah keluar dari tema, potonglah pembicaraan dengan sopan. Saat
akan memotong pembicaraan, sebaiknya Anda menyampaikan kata maaf terlebih
dahulu. Kemudian, mengingatkan kepada narasumber akan tema serta topik yang
dibahas pada kesempatan tersebut. Setelah kembali ke topik perbinacangan, Anda
bisa melanjutkan ke materi berikutnya.
7. Waktu yang Tepat Menyela
Pembicaraan
Ada saatnya seorang
presenter menunggu waktu yang tepat untuk menyela pembicaraan. Menyela
pembicaraan yang tepat, dilakukan dengan memikirkan apa yang akan Anda katakan
sebelum mengucapkannya. Karena memotong kalimat yang tidak tepat akan
membingungkan narasumber. Sebaiknya dalam menyela pembicaraan, gunakan kalimat
yang penting saja, supaya mudah dimengerti dan dipahami oleh narasumber.
8. Mengakhiri dan Menyimpulan Hasil
Wawancara
Bila waktu sudah
tidak memungkinkan untuk melanjutkan perbincangan, sampaikan kepada narasumber
dengam memotong kalimat untuk menyingkat waktu dan ucapan secara lembut namun
jelas. Dengan megucapkan kata maaf terlebih dahulu, saat akan memotong
pembicaraan. Serta sampaikan bahwa waktunya sudah hampir habis dan katakan,
“Mengingat keterbatasan waktu yang kita miliki, bisa kita lanjutkan di lain
waktu dan kesempatan. Semoga dari pembicaraan ini dapat menghasilkan informasi
yang bermanfaat”.
Wawancara ini
diakhiri dengan memberikan kesan, bahwa Anda sebenarnya masih ingin meneruskan
perbincangan tersebut. Namun karena waktu telah terbatas, maka wawancara harus
segera diakhiri. Dengan demikian, narasumber tetap merasa dihargai. Dan akhiri
suatu wawancara dengan memberikan kesimpulan yang singkat dan jelas kepada
publik, dari hasil wawancara atau dialog yang telah Anda lakukan.
Triono, Hendri. Langkah Awal Menjadi Presenter: Memulai Karier Sebagai Presenter Radio
& Televisi. Yogyakarta: Penerbit Cakrawala. 2007.
No comments:
Post a Comment